Pada saat ini, istilah elusi atau lengkapnya pengembangan elusi (elution development) telah menjadi satu arti dengan istilah kromatografi itu sendiri.
Metode elusi dikarakterisasi dengan memasukkan sampel yang dianalisis dalam volume yang kecil ke dalam fase gerak yang mengalir (eluen) dan komponen-komponen yang terdapat dalam sampel ketika keluar dari dalam kolom teramati sebagai bentuk pita-pita atau puncak-puncak yang terpisah dalam rentang waktu yang berbeda.
Sampel yang dimasukkan akan mengalami kesetimbangan terlebih dahulu dengan fase diam dan fase gerak. Fase gerak harus berkompetisi dengan fase diam memperebutkan komponen-komponen sampel. Pemisahan hanya dapat terjadi jika konstanta distribusi untuk berbagai komponen, yang dihasilkan dari kompetisi, berbeda. Kromnatografi elusi merupakan kromatografi yang paling sesuai untuk metode analisis dan merupakan metode paling umum dari pemisahan dalam GC, SFC, LC dan MEKC.
Metode pengembangan yang lain adalah kromatografi analisis frontal (frontal chromatography) dan kromatografi desakan (displacement chromatography).
Pada kromatografi frontal, sampel secara terus menerus dimasukkan ke dalam kolom sampai kolom menjadi jenuh denagan sampel. Komponen sampel yang mempunyai afinias paling lemah terhadap fase diam akan digeser oleh komponen sampel yang mempunyai afiitas terhadap fase diam yang lebih kuat. Pada saat zona komponen solut tersebut keluar semua dari dalam kolom akan diikuti oleh zona kompobnen solut berikutnya.
Komponen sampel yang keluar belakangan mengandung komponen-komponen sampel yang keluar terlebih dahulu. Output detektor, idealnya akan berbentuk kurva persegi panjang yang semakin meningkat
.
Analisis frontal dapat digunakan untuk mengamati data termodinamika pengukuran kromatografi dan untuk mengisolasi senyawa kelumit yang kurang kuat tertahan dari senyawa mayor. Kromatografi frontal biasanya digunakan dalam aplikasi fisikokimia.
Kromatografi desakan merupakan versi kromatografi elusi yang dapat digunakan untuk senyawa-senywa yang tertahan dengan kuat. Diasumsikan bahwa komponen-komponen sampel terdistribusi pada suatu zona-zona tertentu sesuai dengan kemampuan mereka berinteraksi dengan fase diam. Untuk mengembangkan kromatogram yang lain, suatu pendesak (displacer) ditambahkan dalam fase gerak. Pendesak harus mempunyai afintas yang lebih besar terhadap fase diam daripada komponen sampel.
Dalam kromatografi desakan, sampel diaplikasikan ke dalam kolom kemudian diikuti dengan aplikasi suatu senyawa (atau komponen fase gerak) dengan afinitas yang lebih tinggi terhadap fase diam (yang disebut sebagai pendesak atau displacer) secara terus menerus dilewatkan melalui kolom. Pendesak selanjutnya akan mendorong komponen sampel yang teradsorpsi secara progresif sepanjang kolom, setiap komponen mendesak satu komponen didepannya, sampai mereka terelusi keluar dari dalam kolom sesuai dengan afinitas setiap komponen-komponen sampel tersebut. Yang paling lemah tertahan akan terelusi terlebih dahulu.
Kromatografi pendesakan sering digunakan dalam kromatografi preparatif, dimana komponen murni dalam jumlah yang banyak dapat diperoleh (dengan catatan bahwa zona perbatasan yang saling bersinggungan tidak dicampur dengan senyawa murni).
Pada kromatografi lapis tipis (TLC), proses pengembangan yang terjadi lebih kompleks. Hal ini terjadi karena fase gerak yang berisi campuran beberapa pelarut bergerak sepanjang lempeng mengikuti pengembangan analisis frontal, sedangkan solut bergerak sepanjang lempeng mengikuti pengembangan elusi.
Pada kromatografi lapis tipis (TLC), proses pengembangan yang terjadi lebih kompleks. Hal ini terjadi karena fase gerak yang berisi campuran beberapa pelarut bergerak sepanjang lempeng mengikuti pengembangan analisis frontal, sedangkan solut bergerak sepanjang lempeng mengikuti pengembangan elusi.
No comments:
Post a Comment