Hai, teman-teman. Senang sekali dapat bergabung dalam dunia blogger. Sebenarnya sudah lama saya ingin mempunyai sebuah blog. Tapi karena beberapa hal, menjadi tertunda. Hingga tiba saatnya, akhirnya saya dapat mempunyai sebuah blog.
Saya pikir dengan memiliki sebuah blog, saya dapat mencurahkan apa saja yang ada dalam benak dan pikiran saya ke dalam blog, terutama tentu saja tentang hal-hal yang saya sukai. Saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan analisis bahan kimia, tidak tahu mengapa, tapi mungkin karena hanya itu yang saya tekuni selama ini.
Sebenarnya saya juga tidak begitu suka dengan masalah analisis, terlalu ruwet dan kata teman-teman saya “nak nik”. Bahan kimia yang beragam dengan berbagai bahayanya, alat-alat laboratorium yang aneh-aneh. Apalagi kalau kalau harus menggunakan instrumen analisis…. wah makin repot. Sebagai tambahan, ada tuntutan supaya otak terus berpikir dan berpikir secara logis… hufftt capeknya...
Lalu kenapa ya kok saya jadi suka analisis.... ada ceritanya. Pendek saja saya ceritakan di sini.
Sebenarnya saya lebih suka ilmu tentang racun, yang istilah kerennya toksikologi. Toksikologi mempelajari tentang bagaimana suatu bahan menyebabkan keracunan atau efek yang merugikan pada makluk hidup. Bahan disini dapat bermacam macam termasuk makanan, obat-obatan, kosmetika dll. Belum lagi aspek-aspel lain yang teribat dalam masalah toksikologinnya, misalnya bagaimana suatu peristiwa keracunan dapat terjadi, gejalanya, bagaimana pengatasannya, dan masih banyak lain. Bagi saya, toksikologi adalah sebenarnya adalah maasalah yang sangat kompleks dan sering terjadi di sekitar kita, meski peristiwanya tidak terlihat dan efeknya terjadi setelah jangka waktu yang lama.
Suatu senyawa untuk dapat menyebabkan efek yang merugikan atau efek toksik, dibutuhkan sejumlah tertentu atau istilahnya dosis dari suatu bahan kimia. Ada yang kecil dan ada juga yang banyak. Jelas disini pasti ada hubungan antara dosis dan efek yang ditimbulkan dari suatu bahan kimia tertentu. Nahh untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah bahan kimia yang ada sehingga dapat menyebabkan efek toksik, yang hal ini biasa dilakukan dalam uji toksikologi, perlu untuk mengukur berapa sih jumlah bahan kimia yang ada. Oleh karena untuk mengukur jumlah bahan kimia inilah perlu dilakukan analisis bahan kimia. Jadinya terpaksa dech saya harus melakukan analisis bahan kimia, karena terus terang saja saya kurang yakin kalau harus “ndandakke” sampel untuk dianalisis oleh orang lain. Dari sinilah saya akhirnya menekuni bidang analisis kimia. Saya rasa, masih sedikit sekali pemahaman saya tentang analisis kimia. Hingga sampai saat ini saya terus belajar mengenai analisis, dari yang sederhana sampai yang rumit. Dari titrasi, spektroskopi sampai kromatografi.
Ufff kromatografi, berat bagi saya mempelajari kromatografi. Ilmunya terus saja berkembang sampai saat ini, tapi teori dasar saja saya belum begitu faham benar. Padahal kebanyakan saya menggunakan kromatografi ketika saya harus menganalisis suatu bahan kimia, dari yang sederhana seperti KLT sampai HPLC dan GC. Jadi saya harus belajar banyak tentang kromatografi.
Pernah saya agak tersinggung ketika ada yang mengatakan: “disini sudah banyak ahli kromatografi, jadi ndhak perlu lagi orang seperti itu”. Padahal selidik punya selidik ternyata yang dimaksud ahli kromatografi oleh beliau pada waktu ditanya apakah perbedaan kromatografi pasangan ion dan fase terbalik saja tidak tahu... Puffff.... hebatnya..
Gara-gara toksikologi, saya juga jadi senang masalah makanan, obat-obatan, kosmetika, pertanian, pestisida, lingkungan hidup, biologi terutama biologi molekuler, dll. Karena semuanya ternyata berhubungan dengan toksikologi he he. Jadi maklumlah kalau nanti saya menulis sekitar masalah-masalah itu.
Jadi inilah kemungkinan apa yang akan saya tulis disini. Saya berharap saya akan mendapat teman lebih banyak lagi, dan tentu, lebih dari itu saya akan mendapat lebih banyak tambahan ilmu.
No comments:
Post a Comment