Wednesday, July 20, 2011

Retensi

Selama solut melewati kolom, kadang solut berada dalam fase diam dan terkadang berada dalam fase gerak.
Semua solut berada dalam fase gerak dalam waktu tertentu, waktu ini disebut sebagai waktu mati kolom (column dead time) atau waktu tunggu (holdup time) (tm=t0) yaitu waktu yang sama dengan waktu yang diperlukan oleh suatu solut yang tidak mengalami tambatan (retensi) untuk mencapai detektor dari titik injeksi.
Waktu retensi solut (tR) adalah waktu antara saat solut dimasukkan /diinjeksikan ke dalam kolom sampai terdeteksi maksimal oleh detektor. Waktu ini lebih besar dari pada waktu mati kolom, dan merupakan jumlah dari waktu mati kolom dan waktu yang dibutuhkan solut dalam kolom sampai ke detektor (waktu retensi terkoreksi, t’R). Persamaan ini merupakan persamaan yang penting dalam kromatografi cair dan gas.
 
Retensi biasanya diukur secara sederhana dalam ukuran waktu. Sebenarnya ukuran volume lebih pas.Volume retensi (VR) adalah volume total fase gerak yang diperlukan untuk mengelusi puncak X, yaitu total pelarut yang mengalir selama waktu antara injeksi sampel sampai terlihat puncak maksimum pada detektor. Volume retensi,VR sama dengan waktu retensi tR dikalikan laju alir volumetrik F (ml/detik) fase gerak melewati kolom.

Dengan cara yang sama, volume total pelarut yang ada dalam kolom, Vm sama dengan waktu mati kolom (t0) kali laju alir volumetrik F (ml/detik)
 
 
Eliminasi F dalam kedua persamaan tersebut menghasilkan

k’ merupakan faktor kapasitas yaitu perbandingan lama waktu solut dalam fase dalam fase diam dengan lama waktu solut dalam fase gerak

Kadang lebih baik menuliskan VR daripada tR. Salah satu alasan adalah bahwa tR bervariasi dengan laju alir, F, sedangkan VR tidak tergantung F. Nilai VR juga lebih cocok untuk kalibrasi kolom.

No comments:

Post a Comment