Tiselieus telah menunjukkan bahwa dalam proses pengembangan dalam sistem kromatografi, suatu senyawa yang lebih kuat teradsorbsi pada fase diam dapat mendesak keluar senyawa yang lebih lemah teradsorbsi pada fase diam. Metode ini disebut pengembangan desakan (displacement development).
Pita suatu senyawa yang paling lemah teradsorbsi akan meninggalkan kolom, diikuti dengan senyawa berikutnya, satu senyawa mendesak senyawa yang lainnya, senyawa paling akhir didesak oleh senyawa tertentu yang dipilih untuk mendesak (misalnya fenol untuk peptide, efedrin untuk polisakarida).Kelebihan dari metode ini adalah bahwa bagian belakang profil pita tajam dan tidak mengekor saat melewati kolom (secara terus menerus didesak oleh pita dibelakangnya). Meskipun demikian, kesulitan juga terjadi, seperti yang ditunjukkan oleh Holman dan Hagdahl dalam pemisahan asam lemak dengan pengembangan desakan ini. Kekurangan metode ini adalah bahwa profil pita yang meninggalkan kolom langsung diikuti oleh profil pita yang lain tanpa disela oleh pelarut murni.
Pengembangan desakan (displacement development) hanya efektif pada fase gerak padat dimana sampel teradsorbsi pada permukaan fase diam padat. Jika campuran sampel ditempatkan pada ujung sistem kromatografi maka setiap sampel akan bersaing untuk segera menempati tempat adsorbsi yang ada.
Pada awalnya, semua tempat adsorbsi akan terjenuhi dengan komponen sampel yang terikat paling kuat. Pada saat pita sampel bergerak melewati sistem, tempat adsorbsi yang ada berikutnya akan dijenuhi dengan komponen sampel yang teradsorbsi paling kuat berikutnya. Oleh karena itu, komponen-komponen sampel akan mengatur diri mereka masing-masing sepanjang sistem kromatografi sesuai dengan kekuatan adsorbsi yang menurun. Jadi komponen yang paling lemah teradsorpsi, akan bergerak paling jauh.
Komponen-kompunen sampel biasanya terikat sangat kuat pada permukaan fase diam sehingga mereka akan terelusi sangat lambat atau bahkan tidak terelusi sama sekali. Akibatnya, sampel harus didesak oleh suatu senyawa yang lebih kuat terikat daripada sampel-sampel yang diuji (disebut sebagai pendesak). Pendesak, terkandung dalam fase gerak pada konsentrasi yang rendah, pertama kali akan mendesak komponen sampel yang paling kuat terikat pada fase diam. Pada gilirannya komponen sampel ini akan mendesak komponen sampel yang terikat kurang kuat yang berada tepat didepannya.
Jadi, pendesak mendorong komponen-komponen yang teradsorbsi secara progresif sepanjang sistem kromatografi, setiap komponen akan mendesak satu komponen lain yang berada didepannya sampai mereka semua melewati system kromatografi. Setiap sampel akan terkarakterisasi sesuai dengan urutan mereka terelusi serta jumlah setiap sampel yang ada akan proporsional dengan panjang setiap pita, bukan tinggi.
Pada pengembangan desakan, sampel tidak pernah benar-benar terpisah satu sama lain. Sampel meninggalkan sistem berurutan dan bersambung satu sama lain, masing-masing masih tercampur dengan komponen sampel yang ada di depan dan di belakangnya. Tipe pengembangan ini sangat jarang digunakan dalam LC. Meskipum demikian efek pendesakan dapat terjadi dalam sistem kromatografi yang dimuati terlalu banyak sampel (overloaded) dan dalam pengembangan kromatografi lapis tipis dengan pelarut campuran.
👍
ReplyDelete