Monday, September 12, 2011

Theoretical plate number (n)

Lebar puncak, wb, umumnya dinyatakan dengan jumlah lempeng teoritis (theoretical plate number, n). Nilai n pada lebar dasar puncak dinyatakan dengan persamaan:

n=16(tR/wb)2

Kuantitas n kurang lebih sama untuk puncak yang berbeda dalam kromatogram pada suatu kondisi pemisahan tertentu (kolom dan fase gerak tertentu dengan kecepatan fase gerak dan temperature tetap). Oleh karena itu, n merupakan ukuran efisiensi kolom yang penting: kemampuan suatu kolom untuk menghasilkan puncak yang sanagat sempit ( nilai wb yang kecil) dan penyempurnaan pemisahan.

Karena n cenderung konstan untuk puncak yang berbeda dalam suatu kromatogram, persamaan di atas dapat digunakan untuk memperkirakan bahwa lebar puncak akan meningkat secara proporsional dengan meningkatnya waktu tR. Perkecualian terjadi pada beberapa kasus dan pada pemisahan kromatografi dengan elusi gradient dalam LC.

Dengan meningkatnya waktu retensi menyebabkan terjadinya peningkatan lebar puncak, sehingga puncak yang keluar lebih lama akan mempunyai tinggi puncak yang lebih rendah, dan seringkali menghilang menjadi base line. Kuantitas n proporsional dengan panjang kolom, meningkatnya panjang kolom menyebabkan meningkatnya nilai n dan pemisahan menjadi lebih baik. Proporsionalitas n dan L dapat dinyatakan dengan persamaan:

n=L/H

H adalah tinggi ekuivalen lempeng teoritis (height equivalent of a theretical plate atau HETP). Kuantitas H (sama dengan L/n) merupakan ukuran efisiensi kolom tertentu (dioperasikan pada suatu kondisi percobaan tertentu) per satuan panjang kolom. Nilai H yang kecil berarti kolom lebih efisien dan nilai n yang besar.

Nilai H yang kecil secara umum diperoleh dengan cara menggunakan kolom yang mempunyai fase diam dengan ukuran partikel yang kecil, menggunakan fase gerak yang kurang viskous dan laju alir fase gerak yang lambat, serta temperatur pemisahan yang lebih tinggi. Disamping itu nilai H menjadi kecil jika senyawa yang dipisahkan mempunyai ukuran molekul yang kecil. Oleh karena itu, pemisahan makromolekul seperti protein kadang lebih sulit dilakukan daripada pemisahan senyawa dengan ukuran molekul kurang dari 1000.

No comments:

Post a Comment