Tuesday, September 20, 2011

Sekilas tentang interaksi yang terjadi dalam kromatografi

Solut tertahan dalam fase diam karena molekul solut berinteraksi lebih kuat dengan molekul fase diam daripada berinteraksi dengan fase gerak. Atau dapat juga dikatakan, fase diam mengikat molekul solut lebih kuat jika dibandingkan dengan ikatan yang dilakukan oleh fase gerak pada molekul solut.
 
Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi dalam kromatografi gas.Dalam kromatografi gas, peranan interaksi molekul solut dengan fase gerak sangat kecil. Hal ini terjadi salah satunya karena lemahnya gaya interaktif antara molekul gas yang kecil dengan molekul solut yang besar, selain itu juga disebabkan oleh kemungkinan tumbukan (dan akhirnya terjadi interaksi) juga sangat kecil (relatif terhadap kemungkinan interaksi molekuler dalam suatu cairan). Meskipun interaksi dengan fase gas sangat kecil, sebenarnya interaksi yang terjadi tidak nol dan pengaruh berat molekul gas (hidrogen, nitrogen, argon dll) pada retensi dapat diukur.

Efek total dari interaksi fase diam dan fase gerak dengan solut terhadap retensi ditentukan baik oleh besarnya gaya interaktif dan propabilitas tumbukan yang terjadi. Hal ini akan menjadi penting ketika campuran fase (gerak) digunakan, dimana probabilitas interaksi dengan satu komponen partikel fase (gerak) tergantung pada konsentrasi relatif fase (gerak) tersebut. Kenyataannya, efektivitas penggunaan campuran fase (gerak) untuk mengendalikan retensi, dan selanjutnya, untuk menetapkan resolusi tergantung pada manipulasi komposisi campuran untuk mengatur probabilitas interaksi solut-pelarut yang spesifik.

Interaksi solut dengan fase diam/gerak merupakan hasil dari tiga tipe dasar gaya intermolekuler, yang semuanya merupakan gaya listrik. Meskipun secara teoritis kemungkinan juga melibatkan gaya magnetik dan gravitasi, tetapi kedua gaya tersebut tidak signifikan jika dibandingkan dengan gaya listrik. Ketiga tipe gaya interaktif molekuler tersebut adalah dispersif, polar dan ionik yang selanjutnya disebut sebagai interaksi dispersif, interaksi polar dan interaksi ionik. Gaya polar lebih lanjut dibagi  ke dalam sub kelompok yang berkisar antara interaksi dipole-dipol kuat (ikatan hydrogen) sampai interaksi dipole-dipol lemah (interaksi (π)-(π)).

Interaksi molekuler dalam kromatografi merupakan campuran paling tidak dua tipe interaksi yang berbeda, satu-satunya interaksi yang dapat terjadi tanpa adanya interaksi lain adalah interaksi dispersif.

No comments:

Post a Comment