Dikisahkan sebuah toko makanan, yang tentunya, di dalamya terdapat banyak sekali makanan. Sayangnya pada suatu hari toko ini kedatangan segerombolan tikus yang rakus dan menjadikannya sebagai sarang mereka. Setiap malam mereka mencuri makannan yang ada di toko itu serta membuat berantakan dan kotor toko itu.
Karena pemilik toko ini tidak mau merugi lebih banyak lagi, dia mulai berpikir bagaimana caranya mengatasi tikus-tikus itu. “Ah, sebaiknya aku memelihara seekor kucing yang pandai menangkap tikus, biar tikus-ikus itu ditangkap dan dimakan kucing.
Akhirnya pemilik toko itu membeli seeokor kucig dan menaruhnya di tokonya. Kucing itu ternyata pandai menangkap tikus-tikus itu dan memakannya. Senang sekali pemilik toko itu karena tokonya menjadi lebih aman dari gangguan tikus-tikus.
Sementara itu, tikus-tikus yang tersisa mulai ketakutan karena sewaktu-waktu kucing itu akan menangkap dan memakan mereka. Mereka berkumpul dan memikirkan bagaimana caranya agar mereka dapat bisa mencuri makanan tanpa ketahuan si kucing di toko itu.
“Kita harus melakukan sesuatu terhadap kucing itu. Apa ada yang punya pendapat?”
Semua tikus mengernyitkan dahi mereka, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Akhirnya seekor tikus yang kelihatan cerdik berdiri dan berkata, “Kucing itu bergerak dengan sangat lembut, sehingga kita kesulitan mengetahui kedatangan tikus itu dan beberapa dari kita akhirnya tertangkap. Kalau kita bisa mengalungkan sebuah lonceng di lehernya, maka semuanya akan menjadi beres. Karena kita akan tahu setiap pergerakan kucing itu.’
“Ya, itu penyelesaian yang baik.” semua tikus mendukung usul itu.
Seekor tikus tua dengan perlahan-lahan berdiri dan bertanya, “Lalu siapa yang akan mengalungkan lonceng ke leher kucing”
Semua menjadi terdiam.
No comments:
Post a Comment