Istilah jumlah lempeng (number of plate) dan tinggi lempeng (height of plate) berasal dari teori atau model lempeng dalam sistem kromatografi.
Model lempeng mengasumsikan bahwa kolom dapat dilihat sebagai suatu wadah yang terdiri dari irisan-irisan kecil imajiner bertumpuk yang disebut sebagai lempeng-lempeng. Pada setiap lempeng terjadi peristiwa partisi solut antara fase gerak dan fase diam yang cepat. Kesetimbangan partisi terjadi sebelum solut bergerak masuk ke dalam lempeng berikutnya.Koefisien distribusi solut sama dalam setiap lempeng yang dilewati dan tidak tergantung pada konsentrasi solut. Aliran fase gerak antar lempeng diasumsikan terjadi secara diskontinyu dan difusi solut ke arah samping diabaikan.
Model lempeng mampu mengkarakterisasi efisiensi pemisahan pada proses destilasi dan ekstraksi dengan corong pisah tetapi masih diragukan kemampuannya untuk menjelaskan efisiensi proses kromatografi
Peranan difusi ke samping secara signifikan menyebabkan pelebaran pita, asumsi bahwa aliran terjadi secara diskontinyu salah. Barangkali kekurangan terbesar dari model lempeng adalah bahwa gagal untuk menghubungkan proses pelebaran pita dengan parameter eksperimen (misal ukuran partikel, ketebalan lapisan film fase gerak, kecepatan fase gerak dll) yang sangat mungkin untuk divariasi.
Meskipun demikian, ukuran n dan N merupakan parameter yang berguna untuk mengkarakterisasi efisiensi kromatografi dan tidak dipengaruhi oleh kekurangan model lempeng.
No comments:
Post a Comment